Pada 28 November 1928 sebulan setelah peristiwa Sumpah Pemuda terjadi
di Jakarta berdiri sebuah klub sepakbola yang kelak akan menjadi
kebanggaan warga Jakarta bernama VIJ Jakarta (Voetbalbond Indonesische
Jacatra). VIJ Jakarta juga menjadi salah satu cikal bakal kelahiran PSSI
(Persatuan Sepakbola Seluruh Indoensia) yang juga terinspirasi oleh
benih-benih Nasionalisme sebagai Bangsa Indonesia.
Seiring perjalanannya sebagai klub peserta di liga sepakbola Indonesia, VIB Jakarta berganti menjadi Persija (Persatuan Sepakbola Indonesia Jakarta)-dan para pendukung setia klub dari ibukota ini disebut sebagai The Jak.
Disamping itu sebagai bumbu sepakbola yang tak kalah mencuri perhatian adalah perseteruannya dengan Persib Bandung baik di luar maupun dalam lapangan. Bahkan kisah ini pernah ditarik menjadi sebuah layar lebar saking menjadi kontroversi.
Dari segi prestasi Persija dianggap sebagai klub besar yang semenjak Kompetisi Perserikatan hingga Liga Super Indonesia telah 10 kali menjadi juara. Tiga tahun setelah berdiri Macan Kemayoran langsung menjadi Juara di Kompetisi Perserikatan 1931.
Semenjak menjadi kompetisi sepakbola profesional tahun 1994 dengan nama Liga Indonesia, Persija baru merasakan satu kali Juara yakni pada tahun 2001. Diracik oleh tangan dingin Sofyan Hadi kala itu Persija menaklukkan PSM Makassar di final dengan skor 3-2.
Ketika itu Macan kemayoran diperkuat oleh playmaker asal Brasil Luciano Leandro-yang hingga saat ini Persija belum menemukan penggantinya. Pemain muda Bambang Pamungkas muncul sebagai striker tajam di depan gawang lawan ditambah Nur'alim sebagai pemain bertahan pertama yang terpilih sebagai pemain terbaik Liga Indonesia saat membela Bandung Raya.
Praktis setelah menjadi juara di tahun 2001 prestasi Persija di ajang Liga Indonesia kembang kempis meskipun tidak pernah degradasi ataupun terperosok di dasar klasemen. Sempat menjadi runner-up Liga Indonesia dan Copa Indonesia tahun 2005, Macan Kemayoran tetap diperhitungkan sebagai calon tim juara di kancah kompetisi Liga Sepakbola Indonesia.
Sederet nama besar telah mengisi kursi kepelatihan di Persija pasca juara Liga Indonesia tahun 2001. Sebut saja mantan pelatih Timnas Indonesia Ivan Kolev ataupun Benny Dollo hingga Rahmad Darmawan yang pernah membawa Sriwijaya FC dan Persipura menjadi juara Liga Indonesia-akan tetapi itu semua belum berhasil mendatangkan satupun gelar juara.
Seiring perjalanannya sebagai klub peserta di liga sepakbola Indonesia, VIB Jakarta berganti menjadi Persija (Persatuan Sepakbola Indonesia Jakarta)-dan para pendukung setia klub dari ibukota ini disebut sebagai The Jak.
Disamping itu sebagai bumbu sepakbola yang tak kalah mencuri perhatian adalah perseteruannya dengan Persib Bandung baik di luar maupun dalam lapangan. Bahkan kisah ini pernah ditarik menjadi sebuah layar lebar saking menjadi kontroversi.
Dari segi prestasi Persija dianggap sebagai klub besar yang semenjak Kompetisi Perserikatan hingga Liga Super Indonesia telah 10 kali menjadi juara. Tiga tahun setelah berdiri Macan Kemayoran langsung menjadi Juara di Kompetisi Perserikatan 1931.
Semenjak menjadi kompetisi sepakbola profesional tahun 1994 dengan nama Liga Indonesia, Persija baru merasakan satu kali Juara yakni pada tahun 2001. Diracik oleh tangan dingin Sofyan Hadi kala itu Persija menaklukkan PSM Makassar di final dengan skor 3-2.
Ketika itu Macan kemayoran diperkuat oleh playmaker asal Brasil Luciano Leandro-yang hingga saat ini Persija belum menemukan penggantinya. Pemain muda Bambang Pamungkas muncul sebagai striker tajam di depan gawang lawan ditambah Nur'alim sebagai pemain bertahan pertama yang terpilih sebagai pemain terbaik Liga Indonesia saat membela Bandung Raya.
Praktis setelah menjadi juara di tahun 2001 prestasi Persija di ajang Liga Indonesia kembang kempis meskipun tidak pernah degradasi ataupun terperosok di dasar klasemen. Sempat menjadi runner-up Liga Indonesia dan Copa Indonesia tahun 2005, Macan Kemayoran tetap diperhitungkan sebagai calon tim juara di kancah kompetisi Liga Sepakbola Indonesia.
Sederet nama besar telah mengisi kursi kepelatihan di Persija pasca juara Liga Indonesia tahun 2001. Sebut saja mantan pelatih Timnas Indonesia Ivan Kolev ataupun Benny Dollo hingga Rahmad Darmawan yang pernah membawa Sriwijaya FC dan Persipura menjadi juara Liga Indonesia-akan tetapi itu semua belum berhasil mendatangkan satupun gelar juara.
Prestasi Persija Jakarta
Perserikatan |
Tahun 1931, Juara Perserikatan, sebagai VIJ Jakarta |
Tahun 1933, Juara Perserikatan, sebagai VIJ Jakarta |
Tahun 1934, Juara Perserikatan, sebagai VIJ Jakarta |
Tahun 1938, Juara Perserikatan, sebagai VIJ Jakarta |
Tahun 1964, Juara Perserikatan |
Tahun 1973, Juara Perserikatan |
Tahun 1975, Juara Perserikatan, bersama dengan PSMS Medan |
Tahun 1977, Juara Perserikatan |
Tahun 1979, Juara Perserikatan |
Tahun 1990, Peringkat Ke-10 Perserikatan |
Liga Indonesia |
Tahun 1994, Peringkat Ke-18 Divisi Utama Wilayah Barat |
Tahun 1995, Peringkat Ke-13 Divisi Utama Wilayah Barat |
Tahun 1996, Peringkat 11 Wilayah Barat |
Tahun 1998, Semifinalis |
Tahun 1999, Semifinalis |
Tahun 2001, Juara Liga Indonesia |
Tahun 2002, 8 Besar Liga Bank Mandiri |
Tahun 2003, Peringkat 8 Liga Bank Mandiri |
Tahun 2004, Peringkat 3 Liga Bank Mandiri |
Tahun 2005, Runner-Up Liga Indonesia |
Tahun 2006, 8 Besar Liga Indonesia |
Musim 2007 - 2008, 8 Besar Liga Indonesia |
Liga Super Indonesia |
Musim 2008 - 2009, Peringkat 7 Liga Super Indonesia |
Musim 2009 - 2010, Peringkat 5 Liga Super Indonesia |
Musim 2010 - 2011, Peringkat 3 Liga Super Indonesia |
Piala Indonesia |
Tahun 2005, Runner-Up Copa Indonesia |
Tahun 2006, Copa Indonesia Juara 3 |
Tahun 2007, Copa Indonesia Juara 3 |
Internasional |
Tahun 2000, Juara Piala Sultan Brunei Darussalam |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar